Rasulullah SAW
bersabda (yang artinya) :“Kubur itu adalah pos (tempat pemberhentian) pertama
dari pos-pos akhirat. Apabila seseorang selamat dari pos pertama itu maka pos berikutnya
lebih mudah daripadanya, dan apabila seseorang tidak selamat dari pos pertama
itu maka pos berikutnya lebih berat daripadanya”.
Diriwayatkan
dari Abdul Hamid bin Mahmud Al-Maghuli dimana ia berkata: “Sewaktu kami sedang
duduk bersama-sama dengan Ibnu Abbas ra, tiba-tiba datanglah sekelompok kaum
lalu berrkata: “Kamu berangkat dari rumah dengan maksud untuk menunaikan haji,
dan ada seorang teman kami yang ketika sampai di daerah Dzatus Shafah meninggal
dunia kemudian kami mengurusnya dan kami menggalikan kubur untuknya. Ketika
kami menggali kubur dan membuat liang lahat ternyata liang lahat itu penuh
dengan ular. Kemudian kami tinggalkan tempat itu, dan kami menggali lagi di
temapt lain. Di tempat yang lain itu pun sama saja, liang lahatnya penih dengan
ular. Kemudian kami tinggalkan tempat itu dan menggali lagi kubur untuk yang
ketiga kalinya, dan ternyata di tempat itupun liang lahatnya penuh dengan ular.
Kemudian kami tingalkan mayat itu dan kami datang kepadamu”. Ibnu Abbas ra
berkata: “Itu adalah amal perbuatan yang ia lakukan sendiri. Pergilah dan
kuburlah mayat itu di kubur yang mana saja. Demi Allah, seandainya kamu
menggali seluruh bumi niscaya kamu kamu akan selalu menjumpai ular di dalamnya.
Beritakanlah hal ini kepada kaumnya”. Abdul Hamid berkata: “Kemudian kami pergi
dan mengubur mayat itu pada salah satu diantara ketiga kuburnyang kami galiitu.
Ketika kami kembali (dari ibadah haji), kami mendatangi keluarganya dengan
membawa barang kepunyaannya dan kami bertanya kepada istrinya: “Apa yang biasa
dia lakukan waktu hidupnya ?”. Istrinya menjawab: “Ia dulu berjualan bahan
makanan yaitu gandum. Setiap hari ia mengambil sebagian dari gandum dagangan
itu untuk dimakan, kemudian sebanyak gandum yang dia ambil diganti dengan
tangkai gandum yang warnanya serupa lalu ditumbuk dan dicampur dengan nya”.
Amar bin Dinar
berkata: “Ada seorang penduduk Madinah yang mempunyai saudari di ujung kota.
Pada saat saudarinya sakit dan ia datang menjenguk saudarinya itu. Setelah
sampai disana, saudarinya itu mati dan ia mengurusnya dan ikut menguburnya.
Sesudah selali penguburan, ia pulang ke rumahnya lalu teringat bahwa kantong
uangnya jatuh sewaktu mengubur saudarinya itu. Ia lalu minta tolong seorang
teman untuk menggali kubur dan ia pun menemukan kantong yang jatuh itu. Ia
berkata pada temannya: “Pergilah kamu, karena aku ingin melihat apa yang sedang
terjadi pada diri saudariku”. Kemudian ia mengangkat penutup liang lahat dan
tiba-tiba terlihat bahwa kubur itu menyalakan api. Ia lalu meratakan
kembalikubur itu dan cepat-cepat pulang menemui ibunya dan bertanya:
“Beritahukan kepadaku apa yang biasa dilakukakan oleh saudariku”. Ibunya
menjawab: “Kenapa kamu menanyakan tentang saudarimu, sedangkan dia sudah
meninggal dunia?”. Ia berkata lagi : “Tolong bu, beritahukan kepadaku”. :Ibunya
menjawab: “Saudarimu itu suka mengakhirkan shalat dan tidak mengerjakan shalat
dengan suci yang sempurna. Ia suka datang ke rumah-rumah tetangga dengan
menceritakan kepada mereka apa yang ia dengar daengan maksud mengadu domba”. Itulah
yang menyebabkan siksaan kubur.
Oleh karena itu, barang siapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka ia harus menjauhkan diri dari adu domba dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya agar bisa selamat dari siksaannya dan dapat dengan mudah menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. (m. muslih albaroni)
Oleh karena itu, barang siapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka ia harus menjauhkan diri dari adu domba dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya agar bisa selamat dari siksaannya dan dapat dengan mudah menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. (m. muslih albaroni)
Al-Faqih
berkata bahwa Abu Ja’far meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Bahwa orang
mukmin itu apabila diletakkan di dalam kuburnya maka kuburnya itu dilapangkan
70 hasta, ditaburi harum-haruman dan ditutup dengan kain sutera. Apabila ia
hafal sebagian dari Al-Qur’an maka apa yang dihafalnya itu menerangi seluruh
kuburnya, dan apabila ia tidak hafal, maka ia dibuatkan cahaya seperti matahari
di dalam kuburnya. Ia bagaikan pengantin baru yang tidur dan tidak dibangunkan
kecualioleh isteri yang sangat dicintainya. Kemudian ia bangun dari tidurnya
seakan-akan ia belum puas dari tidurnya itu.
Sedangkan orang kafir, maka kuburnya disempitkan atasnya sehingga tulang-tulangnya masuk ke dalam perutnya lantas didatangi berbagai macam ular yang besar sebesar leher unta, dimana ular-ular itu makan dagingnya sehingga tidak tersisa daging pada tulangnya. Kemudian datang kepadanya malaikat yang tuli, bisu dan buta dengan membawa cambuk-cambuk dari besi. Mereka memukulinya dengan cambuk-cambuk itu tanpa mendengar jeritan dan melihatorang itu sehingga tidak akan timbul rasa belas kasihan kepadanya. Disamping itu neraka selalu diperlihatkan kepadanya baik diwaktu pagi maupun diwaktu sore.
Sedangkan orang kafir, maka kuburnya disempitkan atasnya sehingga tulang-tulangnya masuk ke dalam perutnya lantas didatangi berbagai macam ular yang besar sebesar leher unta, dimana ular-ular itu makan dagingnya sehingga tidak tersisa daging pada tulangnya. Kemudian datang kepadanya malaikat yang tuli, bisu dan buta dengan membawa cambuk-cambuk dari besi. Mereka memukulinya dengan cambuk-cambuk itu tanpa mendengar jeritan dan melihatorang itu sehingga tidak akan timbul rasa belas kasihan kepadanya. Disamping itu neraka selalu diperlihatkan kepadanya baik diwaktu pagi maupun diwaktu sore.
Al-Faqih
memberikan nasehat, barangsiapa yang ingin selamat dari siksaan kubur, maka ia
harus senantiasa mengerjakan empat hal dan menjauhkan diri dari empat hal.
Empat hal yang harus selalu dikerjakan itu adalah: shalat, shadaqah membaca
Al-Qur’an dan banyak membaca tasbih (subhanallah – pen). Keempat hal ini akan
bisa menjadikan kubur itu terang dan lapang. Sedangkan empat hal yang harus
ditinggalkan adalah; dusta, khianat, adu domba dan hati-hati dalam masalah
kecing. Rasulullah SAW bersabda (yang artinya) : “Bersihkanlah (besucilah) sewaktu
kencing, karena kebanyakan siksa kubur itu karena kencing”.
Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Barang siapa yang banyak mengingat kubur maka ia akan mendapatkan kubur itu sebagai salah satu taman dari taman-taman sorga. Dan barangsiapa yang lalai kepada kubur maka ia akan mendapatkan kubur itu sebagai salah satu jurang dari jurang-jurang neraka”.
Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Barang siapa yang banyak mengingat kubur maka ia akan mendapatkan kubur itu sebagai salah satu taman dari taman-taman sorga. Dan barangsiapa yang lalai kepada kubur maka ia akan mendapatkan kubur itu sebagai salah satu jurang dari jurang-jurang neraka”.
Sahabat Ali
karromallahu wajhahu didalam khutbahnya mengatakan: “Wahai hamba Allah ingatlah
mati, ingatlah mati karena kamu tidak bisa menghindar darinya. Bila kamu diam,
maka ia akan datang menghampirimu; dan bila kamu lari, ia akan mengejarmu. Ia
terikat pada ubun-ubunmu. Carilah keselamatan, carilah keselematan. Di
belakangmu ada kubur yang selalu mengejar kamu. Ingatlah bahwa kubur itu bisa
merupakan salah satu taman dari taman-taman sorga, dan bisa pula merupakan
salah satu jurang dari jurang-jurang neraka. Ingatlah bahwa sesungguhnya kubur
itu setiap hari berbicara tiga kali dengan perkataan; “aku adalah rumah gelap,
aku adalah rumah duka cita, dan aku adalah rumah ulat”. Ingatlah bahwa setelah
itu ada suatu hari yang lebih ngeri dimana pada hari itu anak muda langsung
beruban, orang tua pingsan, semua orang yang menyusui anaknya lalai terhadap
anak yang disusuinya, semua wanita yang hamil menggugurkan kandungannya, dan
kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak, akan
tetapi siksaan Allah itu sangat keras. Ingatlah, bahwa setelah itu ada neraka
yang panas sekali, sangat curam, perhiasaannya besi, airnya nanah, di dalamnya
tidak ada rahmat Allah sama sekali”. (mendengar khutbah ini kaum muslimin
menangis tersedu-sedu). Lalu Sayyidina Ali k.w melanjutkan khutbahnya: “Tetapi
disamping itu ada sorga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menyelamatkan kita dari siksaan
yang pedih dan memasukkan kami dan kamu ke dalam sorga tempat kenikmatan”.
Salam Diskusi
Irvanuddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar