Banyak
manusia yang hidup di dunia ini menginginkan kehidupan yang bebas dan tidak
terkekang dengan berbagai aturan. Sampai-sampai karena kuatnya keinginan ini
mereka tidak lagi mengindahkan norma-norma agama, sebab mereka menganggap agama
sebagai belenggu semata.
Meskipun
faktanya, kebebasan yang tanpa batas mustahil terwujud di dunia ini. Karena
perbuatan yang dilakukan oleh manusia sering dipengaruhi oleh dorongan hawa
nafsu, sehingga ketika seseorang meninggalkan norma-norma agama otomatis dia
akan terjerumus mengikuti aturan hawa nafsunya yang dikendalikan oleh setan,
dan ini merupakan sumber malapetaka terbesar bagi dirinya. Karena hawa nafsu
manusia selalu menggiring kepada keburukan dan kerusakan, sebagaimana firman
Allah Ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya nafsu (manusia) itu selalu
menyuruh kepada keburukan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku”
(QS Yusuf:53).
Sebagai
manusia, kita hidup pasti menginginkan sesuatu. Dorongan nafsu itulah yang akan
memperkuat keinginan kita untuk mendapatkan, melakukan dan memiliki sesuatu
yang kita inginkan. Untuk itu, mari kita senantiasa meminimalaisir nafsu yang
ada dalam diri kita khususnya nafsu yang memabawa kearah keburukan.
Memang
bagus ketika kita mempunyai keinginan, namun kita harus meninjau ulang apakah
keinginan yang kita inginkan itu baik atau buruk. Oleh karena itu,
sering-seringlah kita mendekatkan diri kepada allah SWT dengan cara
melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala sesuatu yang
dilarang-Nya.
Di
zaman modern ini, kita tentu mengetahui semakin banyaknya tantangan-tantangan
yang harus kita hadapi. Apalagi perkembangan-perkembangan technology yang
sangat pesat, ketika kita tidak mampu menyaring atau menggunakan tekhnologi
tersebut dengan baik dan benar. Tentunya akan menjerumuskan kita dalam jurang
kenistaan “bujuk rayu syaitan”.
Sudah
banyak fakta dan realita yang bisa kita lihat saat ini. Banyaknya
permasalahan-permasalahan yang terjadi disekeliling kita. Contohnya: banyaknya
anak-anak dibawah umur yang sudah melakukan hubungan layaknya suami istri
diluar aqad nikah. Itu menunjukan kita
harus lebih mewaspadai adanya perkembangan tekhnologi yang bisa membawa kita ke
garis penyimpangan.
Yang
sangat mengiris hati saya, kemarin saya dihubungi via telpon oleh keluarga dari
kampoeng tepatnya Provinsi Lampung. Bahwasanya disana anak-anak dibawah umur
sudah merajalela untuk melakukan hubungan intim diluar nikah. Masih banyak lagi
informasi yang saya dapat, seperti adanya bentrokan antar pemuda, pembunuhan,
perampokan, perjudian dan banyak lagi yang lainya.
Dalam
hati saya berkata, mengapa itu semua bisa terjadi?, factor-faktor apa saja yang
menyebabakan itu bisa terjadi?, salah siapakah itu?, bagaimana solusi jitu yang
mampu untuk mengentaskan permasalahan itu?
Saya
berfikir sejenak, mungin sudah zamanya seperti itu. Manusia sudah tidak mampu
lagi menahan nafsunya, sehingga mereka dominan melakukan perbuatan menyimpang.
Harapan
saya, mudah-mudahan permasalahan yang ada bisa mendapatkan solusi yang tepat.
Semoga Allah SWT mengampuni dan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang
selalu berbuat dzalim. Sehingga mereka bisa kembali kearah jalan kebenaran.
Amiin
Wallahu
A’lam Bissowaab
Salam Diskusi
Irvanuddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar