Selasa, 27 Maret 2012

Dorongan Nafsu “Membuat Manusia Lupa Akan Segalanya”


Banyak manusia yang hidup di dunia ini menginginkan kehidupan yang bebas dan tidak terkekang dengan berbagai aturan. Sampai-sampai karena kuatnya keinginan ini mereka tidak lagi mengindahkan norma-norma agama, sebab mereka menganggap agama sebagai belenggu semata.
Meskipun faktanya, kebebasan yang tanpa batas mustahil terwujud di dunia ini. Karena perbuatan yang dilakukan oleh manusia sering dipengaruhi oleh dorongan hawa nafsu, sehingga ketika seseorang meninggalkan norma-norma agama otomatis dia akan terjerumus mengikuti aturan hawa nafsunya yang dikendalikan oleh setan, dan ini merupakan sumber malapetaka terbesar bagi dirinya. Karena hawa nafsu manusia selalu menggiring kepada keburukan dan kerusakan, sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya nafsu (manusia) itu selalu menyuruh kepada keburukan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku” (QS Yusuf:53).
Sebagai manusia, kita hidup pasti menginginkan sesuatu. Dorongan nafsu itulah yang akan memperkuat keinginan kita untuk mendapatkan, melakukan dan memiliki sesuatu yang kita inginkan. Untuk itu, mari kita senantiasa meminimalaisir nafsu yang ada dalam diri kita khususnya nafsu yang memabawa kearah keburukan.
Memang bagus ketika kita mempunyai keinginan, namun kita harus meninjau ulang apakah keinginan yang kita inginkan itu baik atau buruk. Oleh karena itu, sering-seringlah kita mendekatkan diri kepada allah SWT dengan cara melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang-Nya.
Di zaman modern ini, kita tentu mengetahui semakin banyaknya tantangan-tantangan yang harus kita hadapi. Apalagi perkembangan-perkembangan technology yang sangat pesat, ketika kita tidak mampu menyaring atau menggunakan tekhnologi tersebut dengan baik dan benar. Tentunya akan menjerumuskan kita dalam jurang kenistaan “bujuk rayu syaitan”.
Sudah banyak fakta dan realita yang bisa kita lihat saat ini. Banyaknya permasalahan-permasalahan yang terjadi disekeliling kita. Contohnya: banyaknya anak-anak dibawah umur yang sudah melakukan hubungan layaknya suami istri diluar aqad nikah.  Itu menunjukan kita harus lebih mewaspadai adanya perkembangan tekhnologi yang bisa membawa kita ke garis penyimpangan.
Yang sangat mengiris hati saya, kemarin saya dihubungi via telpon oleh keluarga dari kampoeng tepatnya Provinsi Lampung. Bahwasanya disana anak-anak dibawah umur sudah merajalela untuk melakukan hubungan intim diluar nikah. Masih banyak lagi informasi yang saya dapat, seperti adanya bentrokan antar pemuda, pembunuhan, perampokan, perjudian dan banyak lagi yang lainya.
Dalam hati saya berkata, mengapa itu semua bisa terjadi?, factor-faktor apa saja yang menyebabakan itu bisa terjadi?, salah siapakah itu?, bagaimana solusi jitu yang mampu untuk mengentaskan permasalahan itu?
Saya berfikir sejenak, mungin sudah zamanya seperti itu. Manusia sudah tidak mampu lagi menahan nafsunya, sehingga mereka dominan melakukan perbuatan menyimpang.
Harapan saya, mudah-mudahan permasalahan yang ada bisa mendapatkan solusi yang tepat. Semoga Allah SWT mengampuni dan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang selalu berbuat dzalim. Sehingga mereka bisa kembali kearah jalan kebenaran. Amiin
Wallahu A’lam Bissowaab

Salam Diskusi

Irvanuddin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar